Evomo Support Digital Transformasi dan Visualisasi Proses Produksi Pada Manufaktur
Menurut laporan World Bank pada tahun 2017, Indonesia menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan kontribusi 20.5%. Hal inilah yang membuat industri manufaktur Indonesia menjadi salah satu industri yang berkontribusi besar terhadap nilai perekonomian Indonesia, dengan laju pertumbuhan yang stabil. (Sumber : news.microsoft.com)
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kemajuan industri manufaktur adalah dengan mendorong transformasi digital dan peningkatan visualisasi melalui pencanangan Indonesia 4.0 untuk mengikuti tren Revolusi Industri 4.0, sehingga nantinya diharapkan industri manufaktur bisa berkontribusi dalam mempercepat tercapainya visi peningkatan transformasi digital di masing-masing perusahaannya.
Ada berbagai teknologi yang mendorong transformasi di industri manufaktur, salah satu diantaranya adalah :
- Internet of things (IoT) yang mengubah seluruh komponen di dalam pabrik dengan cara memasang sensor-sensor, mengumpulkan data, untuk kemudian diproses melalui kecerdasan buatan untuk menggerakkan robot atau untuk mendapatkan analisis prediktif.
- Big Data yang diperlukan untuk menyimpan seluruh data dari IoT dan berbagai sumber lain. Big Data memiliki kapasitas tidak terbatas, dan mampu mengantisipasi pertumbuhan data yang luar biasa. Melalui big data, manufaktur mampu memutuskan segala sesuatunya berdasarkan data.
- Platform aplikasi cloud yang menyediakan pendekatan modern untuk mengembangkan dan menggunakan aplikasi perangkat lunak. Pendekatan ini secara bertahap menggantikan model klien / server lama.
Tentunya dalam melakukan transformasi digital tidaklah mudah, pada umumnya perusahaan seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti pengelolaan risiko di dalam konteks perubahan tidak menentu, perlunya penghematan dan peningkatan efisiensi melalui otomatisasi, keterhubungan data dan informasi yang cepat di dalam rantai pasokan yang semakin kompleks dan kebutuhan tenaga ahli yang memahami berbagai teknologi transformatif dan penerapannya di dalam manufaktur secara holistik maupun per kasus.
Kemampuan untuk bergerak dan beradaptasi lebih cepat lagi untuk bersaing di lanskap yang sangat kompetitif menjadi kendala untuk perusahaan. Kemampuan untuk melakukan diversifikasi usaha, menemukan sumber-sumber pendapatan baru, membentuk ekosistem baru, dan memanfaatkan data yang dipakai bersama, untuk bertahan dan berkembang merupakan strategi yang harus direncanakan untuk memvisualisasikan setiap proses.
Adanya tantangan-tantangan tersebut harus segera diatasi lebih lanjut agar Indonesia nantinya dapat mencapai potensinya secara penuh di era ekonomi digital saat ini. Tentunya dengan adopsi dan optimalisasi penggunaan teknologi di industri manufaktur yang nantinya bisa membantu menjawab berbagai tantangan tersebut.
Dengan adanya Evomo ini harapan kedepannya bisa memberikan kekuatan bagi manufaktur untuk memasuki transformasi digital selalu mampu menawarkan solusi terbaik dalam mengatasi tantangan di setiap sektor.