Setelah sebelumnya mengenal istilah OEE (Overall Equipment Efectiveness) dan hubungannya dengan efektivitas produksi suatu industri manufaktur. Yang selanjutnya perlu diketahui adalah 6 rugi-rugi mesin produksi atau yang biasa disebut dengan istilah Six Big Losses. Six Big Losses ini merupakan bagian dari OEE, merupakan faktor pengurang dari nilai total OEE. Singkatnya jika nilai OEE bernilai 70% maka 30% sisanya adalah merupakan rugi-rugi mesin produksi.
Nilai OEE yang biasanya di representasikan dengan persentase, dapat di definisikan sebagai perbandingan waktu efektif suatu mesin yang memroduksi suatu barang bagus (good product) berbanding dengan total waktu yan tersedia. Sehingga bisa dikatakan mustahil, sepanjang total waktu yang tersedia untuk produksi, mesin bisa selalu menghasilkan barang bagus. Sehingga hampir pasti selalu ada rugi-rugi mesin produksi yang terjadi. Untuk menyederhanakan rugi-rugi mesin produksi ini kemudian dikategorikan menjadi 6 besar rugi-rugi produksi (Six Big Losses);
- Waktu henti mesin yang direncanakan (Planned Downtime). Kerugian karena mesin berhenti akibat adanya aktivitas yang telah direncakan sebelumnya.
- Waktu henti mesin rusak/tidak direncanakan (Unplanned Downtime). Kerugian karena mesin berhenti akibat adanya kerusakan yang tiba-tiba dan tidak direncanakan.
- Rugi waktu henti sebentar/temporer (Minor Stop). Kerugian akibat kerusakan kecil atau masalah-masalah temporer yang menyebabkan mesin berhenti sebentar, biasanya dalam kurun waktu 3–5 menit.
- Rugi waktu jalan lambat (Speed Loss). Kerugian akibat perbedaan kecepatan yang direncanakan ( designed speed ) dengan kecepatan nyata ( actual speed ).
- Rugi waktu kerja ulang (Rework Loss). Kerugian akibat timbul produk yang harus kerjakan ulang ulang karena tidak memenuhi standar output produk, tetapi masih bisa diperbaiki dengan diproses ulang.
- Rugi waktu barang cacat (Reject Loss). Kerugian akibat timbul produk yang cacat atau tidak memenuhi standard output produk dan tidak dapat dikerjakan ulang.
Six Big losses kemudian dipecah dan dimasukan kedalam 3 parameter utama yang mempengaruhi nilai OEE ;
- Planned Downtime dan Unplanned Downtime mempengaruhi nilai dari Avalability.
- Minor Stop dan Speed Loss mempengaruhi nilai dari Perfromance.
- Rework dan Reject mempengaruhi nilai dari Quality
Dengan mengetahui 6 besar rugi-rugi produksi, stakeholder terkait bisa mengetahui seberapa banyak waktu yang terbuang dalam proses produksi, sehingga bisa melakukan analisa yang lebih mendalam kenapa hal tersebut terjadi dan bagaimana melakukan perbaikan agar waktu yang terbuang tersebut menjadi lebih pendek dan waktu produksi lebih efektif. Perbaikan waktu yang terbuang dalam 6 besar rugi-rugi produksi secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas dan kuntungan suatu perusahaan manufaktur.
Lalu bagaimana caranya suatu perusahaan manufaktur bisa mendapatkan 6 besar rugi-rugi produksi? Bisa lihat disini